Kisah Nabi Nuh
Diutusnya Nabi Nuh AS oleh Allah pada saat terjadi kekosongan di antara dua rasul (fatrah) yang jika dibiarkan begitu saja ajaran-ajaran agama yang sudah dibawa Nabi sebelumnya akan dilupakan oleh para manusia. Apabila ajaran agama itu sudah ditinggalkan, maka para manusia kembali melakukan berbagai macam dosa, seperti melakukan maksiat, melakukan kemungkaran, dan meninggalkan amalan kebaikan.
Pada masa fatrah itu, Nabi Nuh AS mendapatkan wahyu kenabian dari Allah untk memberikan ajaran agama Islam. Pada saat itu, kaum Nabi Nuh AS tidak menyembah Allah melainkan yang disembah adalah patung berhala yang dibuat oleh tangan para manusia atau para kaum Nabi Nuh AS.
Patung-patung yang telah dibuat dan disembah itu dipercaya oleh mereka akan memberikan banyak sekali kebaikan dan manfaat, dan mereka juga percaya bahwa patung berhala dapat menolak segala macam hal-hal buruk di kemudian hari.
Berdasarkan kepercayaan kaum Nabi Nuh AS pada saat itu, patung berhala yang telah dibuat dan nama patung-patung itu berasal dari nama para ulama yang hidup di masa sebelumnya. Mereka membuat dan memberikan nama berdasarkan nama ulama terdahulu dengan alasan untuk mengenang jasa para ulama tersebut dan semangat ibadah umat terdahulu.
Nama patung berhala yang dibuat oleh kaum Nabi Nuh AS yang belum mengenal Allah, seperti Wadd, dan Suda, Yatuq dan Nasr.
Pada masa-masa kondisi suatu kaum sedang mempercayai patung berhala itu Nabi Nuh AS diutus oleh Allah untuk meyakinkan para kaum itu agar mengikuti ajaran Allah dan tidak menyembah patung berhala. Nabi Nuh AS memiliki kemampuan yangcukup luar biasa ketika beragumentasi dengan orang lain. Hal ini dikarenakan Nabi Nuh AS memiliki akal yang cerdas dan kemampuan bicara yang santun, baik, dan sabar dalam beradu argumentasi.
Nabi Nuh AS yang sudah diutus oleh Allah selalu berusaha untuk meyakinkan kaumnya agar tidak lagi menyembah patung berhala dan menagajak kaumnya untuk kembali kepada ajaran Allah. Nabi Nuh AS tidak pernah menyerah untuk menyadarkan kaumnya dan ia selalu mencari berbagai macam cara seperti melakukan dakwah. Namun, kaumnya yang tidak taat itu menolak ajakan Nabi Nuh AS. Hal ini terkandung di dalam Al-Quran Surat Al-A’raf ayat 59:
Setelah berjuang untuk menyadarkan kaumnya agar tidak lagi menyembah patung berhala selama ratusan tahun, bahkan hampir seribu tahun, Nabi Nuh AS mendapatkan perintah dari Allah agar segera membuat kapal yang sangat besar yang bisa menampung manusia (para pengikutnya) dan hewan. Mereka yang menerima ajakan Nabi Nuh AS mulai membuat kapal besar yang telah diperintahkan oleh Allah dengan mengumpulkan bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan kapal.
Mereka yang membuat kapal memilih tempat yang jauh dari keramaian masyarakat dan jauh dari kota. Mereka sangat bersemangat dalam membuat kapal ini, sehingga siang dan malam digunakan untuk menyelesaikan kapal besar yang telah diperintahkan oleh Allah. Alasan Nabi Nuh AS untuk membuat kapal jauh dari kota dan keramaian agar para mansyarakat tidak banyak yang tahu dan Nabi Nuh AS bersama manusia yang menerima ajakannya dapat mengerjakan pembuatan kapal dengan tenang.
Meskipun Nabi Nuh AS sudah berusaha untuk menjauh dari keramaian dan berharap tak ada gangguan dari orang lain, tetapi pembuatan kapal akhirnya terlihat oleh para manusia yang tidak menerima ajakan Nabi Nuh AS. Mereka menghina dan mengejek pembuatan kapal besar yang telah diperintahkan oleh Allah. Kalimat-kalimat ejekan dan hinaan yang diungkapkan oleh kaum yang tidak taat kepada ajaran Allah hanya dibalas dengan santai oleh Nabi Nuh AS, “Untuk kalian yang menghina dan mengejek kami akan tiba waktunya jika kalian akan diberikan azab oleh Allah atas amalan perbuatan yang telah kalian buat.”
Meskipun Nabi Nuh AS mendapatkan hinaan dan ejekan dari mereka, tetapi beliau tetap melanjutkan pembuatan kapal besar yang sudah diperintahkan Allah. Nabi Nuh AS dan para pengikutnya tetap semangat dalam mengerjakan kapal besar, hingga pada akhirnya kapal besar itu berhasil dibuat dan mereka pun sangat senang karena sudah berhasil menjalankan perintah Allah.
berikut ini merupakan cuplikan mengenai Nabi Nuh :
Comments
Post a Comment