Kisah Nabi Idris

 



Nabi Idris merupakan keturunan Adam yang pertama kali menerima wahyu dari Allah SWT setelah Adam dan Syits. Hal itu tertera dalam QS. Maryam:56-57.

Dan ceritakanlah (hai Muhammad) kepada mereka, kisah Idris (yang tersebut) di dalam Al Qur’an. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan dan seorang nabi. Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi.

Namun demikian, ada beberapa perbedaan pendapat mengenai riwayat Nabi Idris apakah dia hidup sebelum Nabi Nuh ataukah sesudahnya. Ilmuwan seperti Ibnu Katsir, Ath-Thabari, Ibnu Ishaq, Ibnu Jarir, Asy-Syaukani, hingga As-Suyuthi menjelaskan bahwa Nabi Idris  hidup sebelum Nabi Nuh. Hal itu berdasarkan nasab bahwa nama asli Nabi Idris adalah Khonukh yang merupakan nenek moyang Nabi Nuh.

Hal itu juga diperkuat dengan QS. Maryam: 58.

Mereka itulah orang-orang yang Allah telah beri nikmat, yaitu kalangan para nabi dari keturunan Adam, dan dari orang yang Kami angkat bersama Nuh dari keturunan Ibrahim dan Israil, dan dari orang-orang yang Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyangka dengan bersujud dan menangis.”

Ayat tersebut  mengisahkan silsilah keturunannya. Nabi Idris termasuk keturunan Nabi Adam, tidak ikut bersama Nabi Nuh dalam perahu. Dengan demikian, Nabi Idris urutannya sebelum Nabi Nuh.

Pada mulanya, Nabi Idris diutus oleh Allah SWT untuk menyebarkan agama di Babilonia, Irak Kuno. Nabi Idris sendiri merupakan sosok yang rajin beribadah dan beramal salih seperti halnya yang diceritakan dalam buku Nabi Idris. 

Namun, akhirnya dia berhijrah ke Mesir lantaran penduduk Babilonia tidak bisa menerima apa yang diajarkan Nabi Idris. Dalam kehidupan sehari-hari, Nabi Idris dikenal sebagai orang yang gemar bertasbih kepada Allah. Dia juga selalu melakukan perbuatan baik seperti belajar, menulis, dan menjahit. Keterampilan-keterampilan itu perlahan-lahan dia ajarkan kepada kaumnya.

Sebelum meninggal dunia, Nabi Idris meninggalkan banyak pesan kepada umat manusia. Pesan-pesan tersebut berisi ajaran-ajaran agar manusia dapat hidup lebih baik. Di antaranya salat jenazah sebagai bentuk penghhormatan, karena pemberi syafaat hanyalah Allah SWT sesuai amal dan perbuatan.Dia juga mengingatkan kaumnya bahwa sebesar apa pun rasa syukur yang kita ucapkan tidak akan mampu menandingi nikmat Allah SWT yang telah diberikan.

Selain itu, Nabi Idris juga mengingatkan umat manusia untuk selalu menyambut seruan Allah SWT secara ikhlas untuk shalat, puasa, menaati semua perintah-Nya, serta menjauhi larangan-Nya. Kemudian, umat manusia juga diminta untuk menghindari hasad atau dengki kepada sesama manusia yang mendapat rezeki.

Nabi Idris juga mengingatkan bahwa kegiatan menumpuk harta sama sekali tidak bermanfaat bagi diri sendiri, kecuali membagikan harta tersebut kepada orang yang membutuhkan. Terakhir, kehidupan hendaknya dijalani dengan penuh hikmah dan kebajikan.

berikut ini merupakan cuplikan mengenai nabi idris : 


sumber : https://www.gramedia.com/best-seller/kisah-nabi-idris-as/#:~:text=Nabi%20Idris%20merupakan%20manusia%20pertama,banyak%20ilmu%20pengetahuan%20yang%20berlimpah.

Comments