Kisah Nabi Isa
Malaikat Jibril berkata, “Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhan-Mu untuk memberi seorang anak laki-laki yang suci.”
“Bagaimana akan ada seorang anak laki-laki, sementara tidak pernah seorang manusia pun menyentuhku? Aku bukan (pula) seorang pezina,” ujar Maryam.
Atas kuasa Allah, Maryam akhirnya mengandung tanpa berhubungan dengan laki-laki mana pun. Dalam berbagai riwayat, dijelaskan bahwa Maryam mengandung dengan cara memakan dua butir kurma yang dibawakan oleh Jibril kepadanya. Perut Maryam kian membesar dari hari ke hari. Kehamilan itu tentu saja tidak bisa disembunyikan. Yusuf bin Yakub an-Najjar, seorang ahli ibadah Bani Israil menjadi orang pertama yang mengetahui ihwal kehamilannya. Dia sangat terkejut, sebab yang dia tahu Maryam adalah gadis yang taat beribadah dan selalu menjaga kesucian dirinya.
Sakitnya persalinan dirasakan Maryam di hari kelahiran Nabi Isa. Tertatih-tatih, Maryam berjalan ke sebuah tempat pangkal pohon kurma. Sembari menghentak-hentak pohon itu, Nabi Isa pun keluar menyapa dunia.
Saat itu, Maryam merasa sangat bingung. Ia tak dapat membayangkan berbagai komentar yang akan diterimanya. Merasa frustrasi, ia sampai berharap untuk meninggalkan dunia saja. Benar saja, Maryam menjadi buah bibir masyarakat. Banyak yang menuduhnya pezina karena hamil tanpa suami.
Seolah tahu apa yang dirasakan ibundanya, Nabi Isa yang baru saja lahir itu tiba-tiba berbicara. Atas perintah Allah, Nabi Isa menghibur Maryam hingga hatinya kembali tenang. Pada akhirnya, Maryam memutuskan untuk membawa anaknya pulang, kembali ke tengah masyarakat.
Dalam Al-Quran, Allah SWT menjelaskan bahwa Nabi Isa adalah salah satu hamba terbaik pilihan-Nya. Nabi Isa juga menjadi utusan Allah yang berkedudukan tinggi dan mulia di sisi-Nya. Salah besar apabila kaum Yahudi menyebutnya anak pezina. Nabi Isa juga bukan pula anak Allah, melainkan khalifah yang ditugaskan menjadi petunjuk bagi umatnya.
Risalah Nabi Isa pada masa-masa awal setelah kelahirannya adalah menetapkan makam kenabiannya. Selain itu, Maryam juga dinyatakan tidak berdosa atau bersalah. Saat itu, Nabi Isa belum bertugas untuk memikul tanggungjawab memberikan petunjuk dan menyampaikan agama Ilahi kepada kaumnya. Namun, ada bahaya yang dilancarakan oleh sekelompok Yahudi. Mereka mengancam Nabi Isa dan Maryam sang ibunda.
Namun, Allah senantiasa menunjukkan kuasa-Nya. Dengan penuh kasih sayang, Allah selalu menuntun Nabi Isa dan Maryam ke tempat yang aman, yaitu di sebuah negara yang nyaman dan air yang mengalir lancar. Di tempat itu lah Nabi Isa melalui masa-masa pertumbuhannya. Dia tengah disiapkan untuk menyampaikan risalah samawi. Pada sebagian riwayat disebutkan tempat itu adalah Najaf. Di sana lah Nabi Isa bertumbuh dan berkembang atas perlindungan Allah.
Pada masa kenabiannya, Nabi Isa ditugaskan untuk mengajak Bani Israil kembali kepada Allah. Nabi Isa mengharapkan hidayah datang agar dapat menyelamatkan kaumnya dari kesesatan. Pada masa itu, Allah mengajarkan kitab Taurat dan Injil kepada Nabi Isa. Ada banyak hikmah dan ilmu yang hanya diberikan kepadanya. Bahkan, Allah juga memberinya berbagai mukjizat agar masyarakat dapat mengakui kenabiannya.
Perjalanan dakwah Nabi Isa tak selalu berjalan mulus. Sebagian umat Yahudi menyimpan permusuhan kepada Nabi Isa. Bahkan, mereka berencana untuk membunuh utusan Allah tersebut. Terdapat pengkhianatan oleh salah seorang hawariyyun (pengikut Nabi Isa) bernama Yahuda Iskariot. Dia mengaku mengimani kenabian Isa, namun hatinya berkata sebaliknya. Oleh sebab itu, Yahuda Iskariot termasuk kaum munafik.
Kemunafikan Yahuda Iskariot terkuak saat membongkar tempat persembunyian Nabi Isa. Alhasil, musuh dapat menyergapnya di tempat tersebut.
berikut merupakan cuplikan mengenai Nabi Isa :
sumber : https://www.gramedia.com/best-seller/kisah-nabi-isa/
sum
Comments
Post a Comment